Terkait hak itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Mayjen (Purn) TB Hasanuddin tidak sepakat. "(Obama) tidak perlu menunda kedatangannya ke Indonesia terkait sedang sibuknya pemerintah kita menangani bencana di beberapa daerah," ujarnya kepada
Rakyat Merdeka Online sesaat lalu (Senin, 8/11).
Politisi PDI Perjuangan ini yakin semua perangkat dan sistem yang dimiliki pemerintah bisa berjalan sebagaimana mestinya dalam menangani penanggulangan bencana di Wasior, Mentawai maupun di Merapi. Meski Obama sedang berkunjung.
Karena itu, dia menyarankan agar Presiden SBY tidak turut mengurus hal-hal teknis terkait bencana. "Lebih baik dia (Presiden SBY) menemui Obama membicarkan hal-hal substansial demi kepentingan NKRI," katanya menyarankan.
Terkait dengan anggaran pengamanan Obama selama di Indonesia, menurutnya, tidak akan menambah beban negara. Hal itu sudah menjadi biaya rutin sebuah negara untuk pengamanan tamu negara. Dan untuk pengamanannya sendiri cukup diberikan kepada Pasukan Pengamanan Presiden, TNI dan Polri.
Mengenai wacana lebih baik beban anggaran pengamanan Obama dilimpahkan untuk korban bencana sehingga sebaiknya Obama ditunda ke Indonesia, dia juga tidak sepakat. Karena sekali lagi, dia mengatakan, biaya pengamanan Obama tidak besar. "Cuma dua hari satu malam di Jakarta," jelasnya.
Mantan Sekretaris Militer pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri ini juga tidak sepakat bila Wakil Presiden Boediono yang menemui Obama. Sedangkan Presiden SBY tetap berada di Yogya untuk melakukan koordinasi penaggulangan bencana. "Tidak usah kayak gitu. Malah sebenarnya tidak perlu (SBY) nongkrong di Merapi. Temui saja baik-baik Obama," sarannya lagi.
Sebelumnya disebutkan, pagi ini Presiden Susilo SBY dijadwalkan akan kembali ke Jakarta, setelah menemui korban bencana lutusan Merapi sejak Jumat malam lalu.
[zul]
BERITA TERKAIT: