Rencana adanya konsolidasi pemuda esok hari itu diungkapkan deklarator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, kepada
Rakyat Merdeka Online, Sabtu (9/10).
Menurutnya, salah satu poin penting yang dihasilkan dari pertemuan para tokoh nasional kemarin adalah kesamaan pandangan bahwa kemunduran dalam bidang ekonomi, politik, hukum, sosial dan budaya bangsa disebabkan oleh ketiadaaan peran negara dalam mewujudkan kehidupan berbangsa yang lebih baik. Kekisruhan di segala bidang itu telah terjadi secara gradual sejak reformasi bergulir 12 tahun lalu.
"Pertemuan di Muhammadiyah akan berlanjut besok di PBNU. Salah satu agenda pertemuan adalah pra kondisi aksi satu tahun pemerintahan SBY-Boediono," jelasnya.
Agenda utama pertemuan esok juga mengingatkan kepada seluruh elemen masyarakat untuk ikut serta menghentikan kekosongan peran negara dalam mengurai persoalan bangsa.
"Elemen mahasiswa dan pemuda bertugas mengingatkan masyarakat bahwa ketidakhadiran negara dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus dihentikan," jelasnya.
"Kita tidak dalam konteks pengambilalihan kekuasaan. Pemuda hanya gerakan moral yang berupaya lebih menghadirkan negara atau menyerukan untuk mengganti yang saat ini berkuasa agar negara lebih hadir lagi untuk rakyatnya," jelasnya.
Seperti diberitakan kemarin, belasan tokoh nasional melakukan pertemuan politik bertema "Mengurai Berbagai Problematika Bangsa dan Mencari Solusinya," di kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya, Jakarta pusat (Jumat, 8/10).
Tampak, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua Umum Hanura Wiranto, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, mantan Gubernur DKI Jakarta Soetiyoso, mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir, pengusaha nasional Sofyan Wanandi, mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden Rachmawati Soekarnoputri, ekonom Rizal Ramli, dan tuan rumah, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
[ald]
