Selain itu, menarik pula bahwa JK dan Ical sama-sama mengeluarkan pernyataan keras terkait dengan kinerja KPK dan berlarutnya perkara
bailout Bank Century. Mereka menuduh KPK sedang melakukan politik tebang pilih karena memprioritaskan, salah satunya, kasus suap pemilihan Miranda Gultom pada 2004 ketimbang kasus Century.
Terhadap manuver politik Golkar itu, Ketua DPP Jaringan Nusantara (JN), Jakobus E. Kurniawan mengaku tidak terkejut.
"Ah, itu kan memang gaya lama meraka. Upaya mereka untuk mengangkat kembali isu Century jilid dua," kata Jakobus.
Ia mencium aroma tidak tulus dari para petinggi Golkar itu. Yang paling masuk akal adalah kasus Century diungkit lagi sekadar sebagai alat negoisasi menjelang satu tahun KIB II yang rawan
reshuffle.
"Dan karena kasus dugaan Suap Miranda Gultom menyeret nama-nama orang Golkar. Saya melihat ini upaya
strike back mereka," ujar Jakobus.
Seperti diketahui, KPK telah menetapkan 26 tersangka baru dalam penyidikan Mirandagate. 10 tersangka di antaranya adalah mantan anggota dewan dari Partai Golkar periode DPR 1999-2004.
[ald]
BERITA TERKAIT: