Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan, saat menikmati kebebasan itu muncullah kelompok-kelompok agama baru yang mengekspresikan keyakinannya.
"Saya dalam hal ini ingin memandang secara berkeadilan, tidak nihilistik tapi tidak juga romantis. Ada yang baik tapi ada juga yang belum baik. Tugas kita sekarang soroti yang tak baik itu karena itu yang paling penting," kata Din saat mengisi diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (14/8).
Din menjelaskan, kelompok-kelompok agama baru itu sah-sah saja hadir, namun yang jadi maslah pelik adalah mereka telah mengebiri kekebasan beragama dan berkeyakinan yang dimiliki orang lain, dan bahkan menabrak aturan agama mereka sendiri.
"Kalau itu tak ganggu kebebasan orang lain untuk beribadah dan tidak terjebak kekerasan, maka itu sah saja. Tapi kalau sudah terjebak kekerasan, tidak ada toleransi bagi mereka apalagi mereka telah menabrak aturan agama itu sendiri," tegasnya.
"Negara harus dibatasi untuk tak masuk ke dalam aspek teologis. Sehingga tak muncul apa yang dikatakan pembiaran dan kesengajaan membiarkan kekerasan terhadap umat beragama," ujar Din.
[ald]
BERITA TERKAIT: