Demokrat 24 Tahun: Jejak, Nilai, dan Cahaya Masa Depan

Rabu, 10 September 2025, 14:10 WIB
Demokrat 24 Tahun: Jejak, Nilai, dan Cahaya Masa Depan
Logo Partai Demokrat. (Foto: RMOL)
WAKTU selalu menyimpan caranya sendiri untuk berbicara. Ada hari-hari yang terasa biasa, dan ada pula hari-hari yang menyimpan makna lebih dalam. Hari ini termasuk yang terakhir: Partai Demokrat merayakan ulang tahun ke-24, beriringan dengan ulang tahun ke-76 Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.

Dua angka yang jika sekilas hanyalah perhitungan usia, namun sesungguhnya menyimpan kisah panjang. Di satu sisi, sebuah partai politik yang lahir dari semangat reformasi kini memasuki fase kedewasaan. Di sisi lain, seorang tokoh bangsa yang pernah memimpin negeri ini kini menapaki usia yang penuh kematangan. Bersama-sama, keduanya menghadirkan ruang untuk merenung: tentang perjalanan, tentang nilai, dan tentang masa depan.

Dua Puluh Empat Tahun: Jalan Panjang Demokrat

Partai Demokrat tidak lahir di ruang kosong. Ia lahir di tengah bangsa yang sedang mencari arah baru setelah krisis. Dengan semangat reformasi yang masih hangat, Demokrat membawa warna lain di panggung politik Indonesia: warna yang menekankan pentingnya demokrasi, keadilan, dan keberpihakan pada rakyat.

Sejak saat itu, perjalanan partai ini penuh dinamika. Ada masa ketika Demokrat berada di puncak kekuasaan, memimpin pemerintahan dengan berbagai program yang menyentuh rakyat: dari pendidikan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur. Ada pula masa ketika partai ini harus menghadapi badai, diuji oleh kritik, diguncang oleh berbagai persoalan internal maupun eksternal.

Namun semua itu adalah bagian dari proses. Seperti pohon yang hanya bisa tumbuh kokoh setelah melewati angin kencang, Demokrat pun belajar arti ketabahan dari setiap cobaan. Usia 24 tahun adalah bukti bahwa partai ini tidak hanya lahir, tetapi juga bertahan, tumbuh, dan terus mencari cara untuk relevan bagi rakyat dan bangsa.


SBY di Usia 76: Kematangan Seorang Pemimpin

Sementara itu, di sisi lain perjalanan, Susilo Bambang Yudhoyono -beliau yang pernah memimpin negeri ini selama dua periode- menapaki usia 76. Usia yang panjang, penuh warna, dan sarat makna.

Beliau pernah berdiri di garis depan sebagai prajurit, mengemban amanah negara sebagai pejabat, hingga memikul beban berat sebagai Presiden Republik Indonesia. Dari hiruk-pikuk kuasa hingga kesunyian pasca kekuasaan, dari sorak kemenangan hingga kritik yang tak henti, semuanya ditempuh dengan konsistensi.

Yang paling melekat dari perjalanan beliau bukan hanya jabatan yang pernah dipegang, melainkan sikapnya yang tetap setia pada nilai dan konsisten menjaga demokrasi. Kematangan itu tidak hadir tiba-tiba. Ia dibentuk oleh pengalaman panjang, oleh luka dan pelajaran, oleh kemenangan dan kerendahan hati.

Sejarah: Cermin dan Jendela

Sejarah Demokrat adalah kisah tentang pasang surut. Ada masa ketika partai ini menjadi pusat perhatian, ada masa ketika ia harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan kembali rakyat. Tetapi setiap babak menyisakan pelajaran.

Sejarah ibarat cermin: darinya kita bisa melihat diri sendiri dengan lebih jujur. Namun ia juga ibarat jendela: darinya kita bisa menatap jauh ke depan. Apa yang baik dari masa lalu bukan untuk dilupakan, melainkan untuk diteruskan. Apa yang menjadi kelemahan bukan untuk ditutup-tutupi, melainkan untuk diperbaiki.

Masa lalu dengan segala kisahnya bukan bayangan yang mengikat, melainkan cahaya yang menuntun. Justru dari masa lalu, kita belajar melihat masa depan dengan lebih jernih.

Generasi Baru dan Wajah Zaman

Zaman tidak pernah berhenti. Setiap generasi hadir dengan bahasanya sendiri, dengan tantangan yang berbeda, dan dengan cara yang khas. SBY adalah pemimpin di zamannya, menjawab panggilan sejarah dengan kebijakan dan keteguhan.

Kini, giliran generasi baru Demokrat melanjutkan perjalanan. Mereka membawa semangat baru, gagasan baru, dan cara baru yang sesuai dengan tantangan hari ini. Dari akar lama tumbuhlah tunas segar. Dari nilai yang diwariskan lahirlah gagasan yang relevan dengan zaman.

Generasi baru ini tidak sekadar meneruskan, tetapi juga memberi warna. Mereka belajar dari masa lalu untuk menghadapi masa depan. Karena memang begitu hukum sejarah: setiap zaman melahirkan generasi, dan setiap generasi melahirkan pemimpinnya sendiri.

Menatap Cakrawala Indonesia

Usia 24 tahun bagi sebuah partai politik adalah waktu yang cukup untuk belajar, namun juga cukup muda untuk terus bergerak maju. Demokrat kini meneguhkan kembali visi dan misinya: menjaga demokrasi, berpihak pada rakyat, dan menghadirkan solusi nyata bagi bangsa.

Indonesia hari ini menghadapi banyak tantangan: kesenjangan sosial, perubahan iklim, dinamika global, dan tuntutan generasi muda yang semakin vokal. Semua ini membutuhkan keberanian, organisasi yang solid, dan nilai yang jelas. Demokrat memandang ke depan dengan optimisme, percaya bahwa pengalaman masa lalu, ditambah semangat generasi baru, adalah bekal untuk tetap menjadi bagian penting dalam perjalanan republik.

Cakrawala Indonesia masih terbentang luas. Langit mungkin penuh awan, ombak mungkin besar, tetapi selalu ada ruang bagi layar baru untuk dikembangkan.

Dua Angka, Satu Pesan

Dua puluh empat dan tujuh puluh enam. Dua angka yang hari ini bertemu dalam satu cerita.

Dari Demokrat, kita melihat sebuah partai yang tumbuh dewasa, belajar dari masa lalu, dan siap menghadapi masa depan. Dari SBY, kita melihat seorang pemimpin yang matang, konsisten, dan tetap setia pada nilai-nilai demokrasi.

Pesan yang lahir dari keduanya sederhana: perjalanan politik bukan sekadar perebutan kuasa, melainkan tentang merawat nilai, tentang belajar dari sejarah, dan tentang melangkah ke depan dengan keyakinan.

Dengan itu, Demokrat tidak hanya hadir sebagai partai, tetapi sebagai bagian dari harapan bangsa. Sebagai warna yang menambah mozaik republik, sebagai kekuatan yang berakar pada rakyat, dan sebagai rumah yang tetap setia menjaga demokrasi Indonesia.

Jemmy Setiawan
Penulis adalah Wasekjen DPP Partai Demokrat
EDITOR: AHMAD ALFIAN

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA