IDI hanya serap iuran. Bukan sponsor riset dr. Terawan. Nggak ada kontribusinya. IDI Nggak pernah melakukan tahapan riset dan uji klinis seperti yang dipatenkan
Western Medical System.
Nggak ada dokter kere. Tajir kaya raya. Nggak ada tuh inisiatif
crowdfund jadi sponsor anggotanya yang bernama dr. Terawan. Karena ngoceh itu murah.
Penilaian dr. Terawan keliru berasal dari buku. Bukan dari praktek. Tanpa melakukan riset, IDI nggak punya
validity power to approve nor disapprove dr. Terawan's practice. Biologi bukan exacta. IDI menisbikan begitu banyak testimoni positif dari figur nasional.
Kebenaran ditemukan lewat pakem, referensi, logika, ratio, kalkulasi,
deep thought,
mind game, dan imaginasi.
"
Imagination is more important than knowledge. For knowledge is limited to all we now know and understand, while imagination embraces the entire world, and all there ever will be to know and understand," kata Sir Albert Einstein.
Black hole ditemukan sebelum Event Horizon Telescope mengkonfirmasi eksistensinya.
Einstein's theory of gravity, the universality of free fall, dinyatakan akurat beberapa dekade kemudian.
Modus tudingan IDI persis sama dengan
grassroot activist anti vaksin. Sampai sekarang, nggak ada manusia
lizards and mutant akibat mutasi DNA dan genetik setelah divaksin.
Pemerintah harus segera mencabut priviledge IDI.
Single party system sudah pasti otoritatif dan diktatorial. Sangat berbahaya. Nggak
fair.
Tiranic. Bayangkan yang digencet dokter biasa yang nggak sekuat dr. Terawan. Apa jadinya...??
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: