Pemimpin itu memang harus menjalankan kewajiban konstitusionalnya tanpa menghitung apa akibatnya.
Karmanye Vadhikaraste Ma Phaleshu Kada Chana; Kerjakanlah kewajibanmu dengan tidak menghitung-hitungkan akibatnya.
Kepemimpinan yang seperti ini, hanya akan muncul apabila ia sungguh memahami sejarah bangsanya, memahami siapa rakyatnya, dan memahami dari mana asal usulnya.
Untuk mewujudkan Indonesia merdeka,para pendiri bangsa ini sudah berjuang dengan sungguh sungguh tanpa memikirkan akibatnya, tanpa memikirkan imbalannya yang terpenting bangsa ini merdeka.
Semangat berjuang dengan sungguh-sungguh tentu tidak hanya dilakukan seorang diri, namun harus gotong royong bekerja sama saling tolong menolong.
Bung Karno dalam pidatonya yang penuh makna perjuangan menyampaikan kata-kata yang memantik bangkitnya semangat kerja keras,semangat gotong royong.
Holopis kuntul baris yang memiliki makna tolong menolong dan gotong royong, salah satu ajakan Bung Karno untuk membakar semangat kaum pejuang.
Dalam menghadapi kongres PAN 2020 sekarang ini, Bang Zul selama ini terus semakin memperkuat hubungan silaturahim menyambung rasa dengan seluruh kader untuk bersama sama menumbuh kembangkan semangat perjuangan, semangat gotong royong, semangat saling tolong menolong, dan semangat saling membesarkan antar kader.
Semangat yang dimiliki Bang Zul untuk bisa membawa PAN tambah baik dan tambah besar lagi sangatlah besar. Selama ini beliau terus bergerak menyambung silaturahim bertemu banyak kader di berbagai daerah dengan satu tujuan tolong menolong bergotong royong dan bekerja keras untuk sama sama membesarkan partai.
Jika jaman dulu semangat itu terus dikobarkan oleh Bung Karno kepada rakyat dengan selogan Holopis Kuntul Baris dan kalimat cancut taliwondo yang berarti menyingsingkan lengan baju, atau bermakna bergerak dan bergegas untuk bekerja keras. Karena dengan bekerja keras bisa membuat adil makmur negara aman sentosa dalam bahasa jawanya,
toto tentrem kertoraharjo.
Jika melihat peristiwa yang dilakukan oleh Bung Karno, menurut pandangan saya sebagai kader muda PAN,sangat relevan dengan apa yang dilakukan Bang Zul saat ini, terus berjuang dan bekerja untuk membangun dan membesarkan PAN.
Bang Zul bergerak dan terus bergerak tanpa henti untuk menjadikan PAN sebagai partai tempat bersandarnya ummat. Sehingga, PAN tumbuh menjadi partai besar dan dipercaya rakyat.
Sejauh ini, Bang Zul terus memberikan contoh nyata bagaimana berpolitik dan berkontestasi secara santun dan beradab. Beliau tidak pernah mengoreksi hasil kerja pemimpin sebelumnya, tetapi yang diluruskan adalah perbedaan cara pandang,perbedaan ide gagasan adalah sejatinya untuk tujuan yang sama, yaitu PAN bertambah besar.
Begitu halnya dengan para nabi,Nabi Isa bukannya untuk mengoreksi nabi Musa, melainkan untuk mengoreksi kesombongan kaum yahudi,demikian pula Nabi Muhammad bukannya untuk mengoreksi Nabi Isa, melainkan untuk meluruskan tauhid masyarakat yang sudah menyimpang.
InsyaAllah pada kongres PAN 2020 nanti akan menghasilkan pemimpin yang sudah teruji dan akan membawa PAN bertambah baik dan besar lagi. Yakni pemimpin yang sudah matang dan paham kondisi partai secara utuh,pemimpin yang bergerak memberi teladan pentingnya kerja keras,pentingnya gotong royong,saling menguatkan dan saling membesarkan. Bang Zul layak untuk melanjutkan dua periode sebagai Ketua Umum PAN.
Kita semua bekerja, berjuang dengan sungguh sungguh penuh semangat gotong royong saling menolong, mengencangkan ikat pinggang menguatkan barisan untuk meraih kemenangan di pemilu yang akan datang. 
Deni R Sagara
Kader PAN, yang juga alumni Fakultas Filsafat UGM
BERITA TERKAIT: