Pandemi Coronavirus Pneumonia: Apa Yang Perlu Diketahui?

Kamis, 23 Januari 2020, 10:46 WIB
Pandemi Coronavirus Pneumonia: Apa Yang Perlu Diketahui?
Corona virus makin menyebar ke luar China/Net
1. DUNIA kembali dikejutkan dengan penyebaran virus pandemi yang kini dikenal virus Coronavirus yang merupakan jenis pneumonia (Paru).

2. Pneumonia adalah infeksi atau peradangan akut di jaringan paru yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, jamur, pajanan bahan kimia, atau kerusakan fisik paru.

3. Pneumonia ini bisa menyebar ke siapa saja seperti anak-anak, remaja, dewasa muda, dan lanjut usia. Namun lebih banyak pada balita dan lanjut usia.

4. Coronavirus berat tercatat dilaporkan di Kota Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Awalnya tercatat 27 kasus dan berkembang menjadi 59 asus dengan usia penderita di antara 12-59 tahun.

5. Kasus kematian pertama terjadi pada pasien usia 61 tahun di Wuhan. Pasien tersebut juga memiliki penyakit lain yaitu liver kronis dan tumor abdomen.

6. Kemungkinan etiologi kasus ini berkaitan dengan Severe Acute Respiratory Infection (SARS) yang disebabkan Coronavirus dan pernah menimbulkan pandemi di dunia pada 2003.

7. Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) merilis jenis Betacoronavirus yang menjadi outbreak di Wuhan, terdapat 5 genom baru, yang berbeda dari SARS-coronavirus dan MERS- Coronavirus. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS.

8. Beberapa Coronavirus diketahui beredar pada peredaran darah hewan.

9. Gejala yang muncul pada pneumonia ini di antaranya demam, lemas, batuk kering, dan sesak atau kesulitan bernapas. Beberapa kondisi ditemukan lebih berat. Pada orang dengan lanjut usia atau memiliki penyakit penyerta lain, memiliki risiko lebih tinggi untuk memperberat kondisi. Metode transmisi dan masa inkubasi belum diketahui. Berdasarkan investigasi beberapa institusi di Wuhan, sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar ikan. Akan tetapi belum ada bukti yang menunjukkan penularan dari manusia ke manusia.

10. Selain di Wuhan, beberapa Negara melaporkan kasus-kasus suspek serupa dengan di Wuhan. Yaitu di Singapura, Seoul (Korea Selatan), Thailand, dan Hongkong.

11. Di Singapura dan Bangkok terdapat penerbangan langsung dari Wuhan. WHO mengonfirmasi ada satu kasus di Thailand, terdeteksi virus baru yang berasal dari outbreak pneumonia di Tiongkok. Kasus tersebut merupakan traveler dari Wuhan, Tiongkok.

12. Berdasarkan data United Nations pada Maret 2018, terdapat banyak negara atau tempat yang menjadi tujuan pengunjung dari Wuhan. Di antaranya Bangkok, Hong Kong, Tokyo, Singapura, Denpasar Bali, Macau, Dubai, Sydney, dan masih banyak negara lainnya.

13. Namun, WHO belum merekomendasikan secara spesifik untuk traveler atau restriksi perdagangan dengan Tiongkok. Saat ini WHO masih terus melakukan pengamatan.

14. Pihak PDPI (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia) melalui rilisnya meminta masyarakat tidak perlu panik dan resah. Meski demikian masyarakat perlu waspada bila mengalami gejala demam, batuk disertai kesulitan bernafas.

15. Selain itu langkah menjaga kesehatan harus tetap dilakukan seperti cuci tangan sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata, menutup mulut dan hidung bila bersin dan bila diperlukan menggunakan masker dan berobat bila demam.

16. Doktor menyarankan untuk menghindari menyentuh hewan atau burung dan menghindari pasar basah saat traveling ke luar negeri seperti Tiongkok, Singapura, Bangkok, dan Macau.

17. Sampai 22 Januari 2020 pukul 8.01 pm ET (atau 23 Januari 2020 pukul 8.01 pagi WIB) dilaporkan di China sudah terpapar 574 kasus dengan 17 orang meninggal dunia. Terdapat 7 kasus di luar China yaitu Thailand, Japan, Korea Selatan, dan AS.

18. Karena ada penerbangan langsung dari Wuhan ke Denpasar Bali, pihak Bandara Bali perlu waspada dan memantau dengan ketat mereka yang baru datang dari Wuhan, China.

19. Meskipun dokter memiliki beberapa jenis vaksin pneumonia namun vaksin tersebut tidak dapat mencegah coronavirus pneumonia yang sedang outbreak saat ini.

20. Bila anda sedang flu dan demam namun tidak pernah travel ke luar negeri di waktu anda tidak perlu panik karena musim pancaroba seperti ini hal tersebut wajar. Anda cukup beristirahat dan bila diperlukan pergi ke Dokter. rmol news logo article

Kultwit @hidayatmpp

Hidayat Matnoer

Pengamat Kebijakan Publik

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA