Ternyata
sesudah kemarin, sekali lagi baru kemarin, pasca saya ikuti pemberitaan
kasus cekal di Hongkong, dan pasca saya baca secara tak sengaja tulisan
Imam Shamsi Ali di opini sebuah media online, barulah saya tertarik
mengetahui siapa ustadz ini. Mosok sekelas Iman Shamsi Ali yang tinggal
di benua lain saja menulis tentang dia, pikir saya. Pastilah sesuatu
orang ini.
Barulah kemudian saya mengikuti pemberitaan tentang
Ustad ini. Lihat wajahnya, kaget saya! Selain karena ternyata Ustadz
Abdul Somad ini bukan Ustadz Solmed seperti di pikiran awal saya, yang
kedua, wajahnya juga (mohon maaf) agak "unik", sangat lokal. Hehe.. Dan
ini di luar dugaan saya. Saya pikir awalnya dia sudah mentereng seperti
ustadz yang lain.
Kemudian saya lanjutkan lagi penelusuran saya
masuk ke YouTube. Tambah kaget lagi saya. Rekaman ceramahnya di banyak
tempat di Indonesia ini ternyata sudah sangat banyak di YouTube.
Kemudian
saya coba putar dan dengar beberapa ceramahnya. Tambah kaget lagi saya!
Karena isinya ternyata sangat berkualitas. Berisi. Penuh ilmu. Penuh
rujukan. Padat bacaan. Kontekstual. Geerrr. Dan yang utama lagi, gampang
dipamahi dan tidak membosankan. Inilah menurut saya ceramah: "rasa
Indonesia berlogat daerah berilmu tinggi padat bacaan".
Walau
Kristen, sejak dulu saya sangat suka mendengar ceramahnya almarhum KH.
Zainuddin MZ. Bahkan ada acara ceramah agama beliau (dulu) di TV One
yang sampai sekarang acara itu juga masih ada, saya lupa apa namanya
acaranya, dimana beliau sering jadi pengisi khotbah-nya, sering saya
tonton. Karena memang enak dengar ceramah KH. Zainuddin MZ ini. Udahlah
tinggi ilmunya. Pengajarannya juga sangat bagus. Ada gerrrr nya lagi,
humornya, dan celetukan-celetukannya itu lho yang kita rindu karena buat
mata melek terus nyimak tidak buat ngantuk.
Sesudah mendengar
beberapa ceramah Ustadz Abdul Somad ini di YouTube, saya berpikir "The
new KH. Zainuddin MZ telah lahir". Tidak persis sama, namun perasaan
saya ketika mendengar ceramahnya terasa sama.
Banyak orang
pintar, tinggi sekolahnya, tinggi ilmunya, namun ketika bicara, dia
tidak bisa buat gerrrr dan menarik orang untuk terus mendengar apa yang
dia sampaikan. Dalam diri Ust. Abdul Solmed saya melihat hal itu ada.
Dia mampu membuat Ummat duduk diam, anteng tenang mendengar dan menyimak
apa yang dia sampaikan. Sama dengan KH. Zainuddin MZ yang mampu
menghipnotis "jutaan ummat" ketika dia sudah mulai bicara dari atas
mimbar. Mencipta daya pikat!
Saya baca Wikipedia, ternyata Ust.
Abdul Somad ini orang Asahan, Sumatera Utara. Satu kampung kita ternyata
"wak Abdul"! Sama-sama orang Sumut. Dan dia juga lama di Riau. Lidah
lokal yang melahirkan logat khas inilah yang menurut saya tambah membuat
lengkap dan enak kita mendengar Ustadz Abdul Somad ini kalau bicara.
Sama
dengan KH. Zainuddin MZ dengan logat khas Betawinya. Tarikan logat
lokal ini yang "medok" inilah menurut saya yang semakin melengkapi Ustad
Abdul Somed ini. Kalau ilmu tak usah ditanya lagi lah. Lulus dari
Al-Azhar dan Institut Dar Al-Hadis Al-Hassania Maroko, rasanya sudah
jaminan mutu untuk itu.
Maju terus Wak Abdul. Eh salah. Pak
Ustad Abdul Somad maksudnya. Hehee.. Lanjutkan terus "ceramah rasa
Indonesia berlogat daerah berilmu tinggi" untuk mencerahkan negeri ini.
[***]
Jansen Sitindaon
Penulis adalah Ketua DPP Demokrat yang juga Ketua Perhimpunan Magister Hukum Indonesia
BERITA TERKAIT: