Hal itu ditegaskan JK ketika Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Badan Legislasi DPR dalam membahas RUU Pemerintahan Aceh di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 11 September 2025.
“Karena orang-orang Aceh yang produktif, selalu meninggalkan Aceh. Orang tenaga-tenaga yang ahli itu ke Jawa atau Sumatera dan Malaysia. Jadi yang berani dan entrepreneur ada di Malaysia. Contohnya pedagang-pedagang,” ucap JK.
Ia menyampaikan bahwa beberapa daerah yang mengalami konflik membuat para orang pintar di daerah tersebut meninggalkan kampung halaman.
“Semua daerah yang konflik selalu begitu. Pergi orang-orang yang pintar-pintar, yang mandiri, seperti itu. Karena itulah, maka bagaimana Aceh bisa menarik secara ekonomis, sehingga orang-orang dari Jawa atau dari Malaysia kembali ke Aceh untuk berusaha dan sebagainya,” imbuh JK.
Mantan Ketua Umum Golkar ini menegaskan bahwa permasalahan sumber daya manusia juga menjadi salah satu persoalan di Aceh, sehingga menyebabkan ketimpangan luar biasa dari segi ekonomi.
“Jadi masalah sumber daya manusia ini juga akibat,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: