Hal tersebut diungkap Tim Pemantau Pilkada Papua Lokataru Foundation, yang disampaikan kepada
RMOL, pada Rabu malam, 6 Agustus 2025.
Koordinator Pemantau Pilkada Papua Lokataru Foundation, Hasnu Ibrahim memaparkan, sebelum PSU Pilgub Papua berlangsung hari ini, pihaknya menemukan dugaan intimidasi dan kekerasan kepada kepala kampung.
"Informasi yang diterima Lokataru tercatat bahwa telah terjadi dugaan intimidasi di Kabupaten Supiori. Kepala Kampung diintimidasi oleh kepala daerah untuk memilih atau memenangkan pasangan calon tertentu," ujar Hasnu.
Hasnu juga menerima laporan dari masyarakat, bahwa intimidasi mendukung pasangan calon (paslon) tertentu di PSU Pilgub Papua, disertai dengan ancaman.
"Bahwa jika kepala kampung tidak mengikuti arahan kepala daerah, maka akan diperiksa oleh aparat penegak hukum terkait penggunaan dana desa," sambungnya.
Hasnu memandang, seharusnya kepala daerah bertindak netral dan profesional dalam kontestasi ulang akibat ditemukannya pelanggaran oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
"Bukan justru terlibat secara proaktif layaknya tim sukses atau peserta pilkada," demikian Hasnu.
BERITA TERKAIT: