Indonesia Tidak Boleh Bergantung pada Negara Besar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 17 Juli 2025, 17:24 WIB
Indonesia Tidak Boleh Bergantung pada Negara Besar
Anggota Komisi I DPR RI Syahrul Aidi Maazat/Dok. PKS
rmol news logo Tantangan geopolitik di negara-negara besar, seperti Amerika Serikat (AS), khususnya dalam menghadapi kebijakan luar negeri yang fluktuatif, perlu dicermati oleh Indonesia.

Anggota Komisi I DPR RI Syahrul Aidi Maazat mengatakan, Indonesia perlu hati-hati atas kebijakan tarif resiprokal yang dikeluarkan AS dan tidak bergantung pada pasar negara-negara besar tersebut.

“Kita tidak boleh bergantung pada satu negara besar. Ketergantungan semacam itu akan melemahkan posisi Indonesia dalam percaturan global,” kata Syahrul dalam diskusi publik Dialektika Demokrasi bertema “Dubes Baru Harapan Baru, Upaya Maksimalkan Diplomasi RI” di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis 17 Juli 2025.

Ia menilai Presiden Prabowo Subianto tidak main-main memerankan diri di kancah internasional dalam melakukan diplomasi dengan negara-negara besar.

“Presiden Prabowo pasti memikirkan kepentingan jangka panjang, bukan sekadar taktik sesaat,” kata Syahrul.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya mengumumkan bahwa tarif ekspor sebesar 19 persen akan dikenakan terhadap seluruh produk asal Indonesia yang masuk ke pasar Amerika Serikat. 

Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan langsung antara Trump dan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.rmol news logo article


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA