Hal ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam podcast 'Ruang Redaksi' yang dipandu redaktur khusus
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Ahmad Kiflan Walkik.
Menurut Eddy yang juga bertugas di Komisi XII DPR yang membidangi Energi, Lingkungan Hidup, Investasi dan Hilirisasi, kekayaan sumber daya alam Indonesia menjadi daya tarik bagi banyak pihak, namun pemanfaatannya harus dilakukan secara berkelanjutan.
"Kita tidak bisa melarikan diri dari konflik apakah didahulukan ekonominya atau pelestarian alamnya. Maka kita cari yang mudharatnya kecil," ujar Eddy, Senin, 23 Juni 2025.
Ia menekankan bahwa dorongan terhadap industrialisasi dan hilirisasi harus tetap mengacu pada kaidah yang berlaku, agar tidak merusak ekosistem.
Aktivitas tambang, lanjut Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, bisa meningkatkan devisa dan membuka lapangan kerja bila dikelola dengan baik.
Eddy turut menyoroti kasus pertambangan di Raja Ampat yang dilakukan tanpa izin, berada di pulau kecil, serta berada di zona pariwisata dan konservasi. Ia menegaskan perlunya pembatasan yang jelas terhadap wilayah tambang.
"Apapun jenis tambangnya, apakah uranium atau nikel, tetap harus mengikuti panduan dan regulasi dari kementerian terkait. Tata cara penambangannya mungkin berbeda tapi prinsip dasarnya harus ditaati," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: