Hal itu disampaikan Ketua BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera dalam Forum Parlemen BRICS yang digelar di Brazilia, Brasil, pada 3-5 Juni 2025.
Menurut Mardani, peningkatan perdagangan dan investasi, transfer teknologi, serta kerja sama di bidang keuangan antarnegara anggota BRICS diharapkan tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membangun ketahanan kolektif terhadap berbagai tantangan global yang semakin kompleks.
“Sebagai sebuah forum alternatif bagi negara-negara berkembang BRICS memiliki potensi untuk menjadi pendorong penguatan kembali multilateralisme ditengah ketidakpastian global yang diakibatkan oleh maraknya kebijakan ekonomi sepihak,” kata Mardani dalam keterangannya, Kamis 5 Juni 2025.
Politikus senior PKS itu juga menyoroti pentingnya penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antaranggota BRICS sebagai strategi untuk memperkuat kemandirian dan ketahanan ekonomi kawasan.
Sementara itu, Wakil Ketua BKSAP DPR RI dari Fraksi Gerindra, Hussein Fadluloh menegaskan pentingnya investasi dan transfer teknologi dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Ia menyebutkan bahwa Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan modal asing, terutama dalam kebijakan hilirisasi industri.
“BRICS dapat mendorong terciptanya kesempatan untuk terjalinnya kerja sama investasi dan transfer teknologi antara Indonesia dengan negara-negara anggota BRICS lainnya, khususnya, yang diperlukan untuk mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah,” ujar politisi muda Gerindra itu.
Forum Parlemen BRICS kali ini diselenggarakan di bawah kepemimpinan Parlemen Brasil dan menjadi wadah penting bagi dialog antarparlemen negara berkembang dalam merespons dinamika global dan memperkuat posisi di kancah internasional.
Mardani Ali Sera dan Hussein Fadluloh adalah delegasi Parlemen Indonesia yang hadir pada Forum Parlemen BRICS, yang saat ini sedang diketuai oleh Parlemen Brazil dan berlangsung di Brazilia, dari 3 hingga 5 Juni 2025.
BERITA TERKAIT: