Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno menegaskan bahwa bencana ini merupakan bukti nyata bahwa krisis iklim semakin mengancam dan membutuhkan penanganan yang lebih serius.
"Kita tidak bisa terus-menerus hanya merespons saat bencana sudah terjadi. Perlu ada langkah mitigasi dan kesiapan manajemen krisis yang lebih baik," ujar Eddy dalam acara MPR Goes to Campus di Universitas Nasional, Jakarta, Selasa 4 Maret 2025.
Eddy menekankan bahwa pola banjir yang terus berulang menunjukkan perlunya strategi yang lebih sistematis dalam menghadapi dampak perubahan iklim.
"Ini bukan pertama kalinya kita menghadapi banjir besar. Pola ini terus berulang setiap tahun, dan kalau tidak ada kebijakan yang lebih serius, maka ke depannya situasi bisa semakin buruk," katanya.
Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia ini juga mengingatkan bahwa kepala daerah hasil Pemilu 2024 harus memiliki kebijakan konkret dalam menangani krisis iklim dan bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Wakil Ketua Umum PAN ini juga mengingatkan bahwa perubahan iklim bukan lagi ancaman masa depan, tetapi sudah menjadi kenyataan yang harus segera dihadapi.
"Krisis iklim ini nyata dan dampaknya semakin besar. Kita tidak bisa menunda lagi. Jika kebijakan yang tepat tidak segera diterapkan, masyarakat akan terus menjadi korban," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: