Kehadiran puluhan ribu buruh KSPSI tersebut tak lain dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-52 tahun organisasi mereka.
“Ini kan kita yang hadir itu 28 ribu (total), 20 ribu orang ini penuhlah di dalam. Di luar masih banyak,” ungkap Ketua Umum KSPSI, Jumhur Hidayat, kepada wartawan di lokasi, Kamis, 27 Februari 2025.
Jumhur menambahkan, selain dihadiri oleh buruh KSPSI dan beberapa elemen buruh lainnya, sejumlah pejabat tinggi hingga Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir.
Namun, Presiden Prabowo ternyata berhalangan hadir karena sudah terjadwal untuk kegiatan retret kepala daerah di Magelang, Jawa Tengah.
“Jadi jadwal yang sudah disetujui, sudah confirm, tiba-tiba kita berubah tanggal 27 Februari 2025, tapi enggak apa-apa (Presiden Prabowo urung hadir),” tutur Jumhur.
Hal yang terpenting, lanjut Jumhur, Presiden Prabowo selalu pro terhadap kaum buruh karena memiliki kesamaan cara pandangan terhadap industrialisasi dan kesejahteraan rakyat.
“Pertemuan fisik tidak lebih penting dari pertemuan pikiran. Saya menganggap dengan Presiden Republik Indonesia yang sekarang, ada pertemuan pikiran antara buruh-gerakan buruh dengan Presiden,” ucapnya.
“Buat apa kita ketemu Presiden berkali-kali, tapi kebijakannya merugikan kita? Apa gunanya? Emang penting ketemu Presiden kalau kebijakannya memang hancurkan kita? Lebih baik enggak usah ketemu, tapi
meeting of man-nya ada, kebijakannya sama dengan kita, gitu kan. Kita hidup dengan substansi,” demikian Jumhur.
BERITA TERKAIT: