Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai, dalam memberikan pernyataan terkait kepentingan masyarakat, Komeng selalu menyampaikannya dengan bahasa satir.
"Saya rasa selalu ada pesan dibalik ocehan-ocehannya (Komeng)," kata Lucius kepada
RMOL, Minggu 9 Januari 2025.
Menurutnya, Komeng ingin apa adanya di publik dengan memberikan pernyataan nyinyir sebagai sentilan untuk pemerintah.
"Yang jelas Komeng nampak ingin jujur saja dalam menilai situasi yang dihadapinya di DPD," kata Lucius.
Karenanya Lucius mengaku tidak setuju jika Badan Kehormatan (BK) DPD RI menegur Komeng terkait gaya lawaknya dalam menanggapi kegaduhan masyarakat.
"Saya nggak setuju kalau BK menegur Komeng hanya karena cara dia menyampaikan pendapat dengan nada bercanda," kata Lucius.
"Kan yang paling penting itu pesan dari pernyataan yang dia sampaikan," demikian Lucius.
Terbaru komentar Komeng yang sama sekali tidak menunjukkan keberpihakan dan simpati terkait kelangkaan LPG 3 kg yang membuat antrean panjang di sejumlah tempat dan bahkan menelan korban jiwa.
Ditemui di Gedung DPD dan diminta tanggapan, sambil senyum-senyum Komeng menjawab, "Gas memang harus dibatasi kalau enggak ngebut terus".
Sebelumnya, Komeng juga malah melawak saat dimintai tanggapan soal pagar laut.
"Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis. Jadi enak semuanya kerja, yang mager dapet duit, yang dipager juga dapet duit," kata Komeng disambut tawa para anggota DPD.
"Kalau laki-laki fasilitas, kalau perempuan busilitas," kata Komeng menjawab pertanyaan soal penggunaan fasilitas yang melekat pada dia selaku senator, usai pelantikan anggota DPD.
BERITA TERKAIT: