Topik itu dibahas dalam diskusi "
Empowering Indonesian Youth: Innovate, Connect and Lead Globally" yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Institute di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis 30 Januari 2025.
Ketua Umum BPP Hipmi Akbar Himawan Buchari mengatakan melalui kewirausahaan, para pemuda dapat mengambil bagian aktif dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menciptakan dampak positif di tengah masyarakat.
"Menjadi wirausaha/pengusaha artinya mampu
dan siap berkembang, mengatur dan menjalankan suatu usaha dengan segala ketidakpastiannya," kata Akbar dalam sambutannya yang diwakili oleh Sekretaris Jenderal BPP Hipmi Anggawira.
Akbar mengatakan rasio jumlah pengusaha di Indonesia saat ini sebesar 3,47 persen dari total penduduk. Dari 3,47 persen tersebut, jumlah pengusaha muda (20-29 tahun) di Indonesia masih tergolong kecil, yaitu sebesar 6,1 juta atau 11 persen.
"Dari angka ini kita paham, bahwa PR kita bukan hanya meningkatkan kualitas, melainkan juga kuantitas," tuturnya.
Belum lagi jumlah angka pengangguran yang cukup tinggi, di mana data statistik menunjukkan angka pengangguran didominasi oleh pemuda dengan rentang usia 15-24 persen, yaitu sebesar 16,42 persen berdasarkan data BPS pada Februari 2024.
Sementara itu Ketua Badan Otonom Hipmi Institute, Rizka Gita Miranti berharap diskusi Empowering Indonesian Youth, para pemuda Indonesia dapat memperoleh pengetahuan keterampilan dan jaringan yang diperlukan untuk menjadi pemimpin dan inovator yang sukses di tingkat global.
Hipmi Institute, kata Rizka tidak terpaku kepada anggota Hipmi saja. Namun menggaet seluruh kalangan anak-anak muda Indonesia melalui diskusi dan pelatihan-pelatihan.
"Dengan memberdayakan pemuda Indonesia diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang positif dan berkontribusi secara signifikan dalam membangun bangsa dan dunia sekaligus menjadi pemimpin dan inovator yang mampu bersaing di kancah internasional," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: