Anggota DPR RI sekaligus tim transisi Pramono-Doel, Charles Honoris menyampaikan, program ini bertujuan menciptakan keadilan sosial dan memastikan anak-anak mendapatkan sarapan bergizi untuk mendukung kesehatan dan pendidikan.
Nantinya program ini akan diselaraskan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
"Banyak anak memulai hari tanpa sarapan layak karena persoalan ekonomi. Program ini menjadi sinergi antara kebijakan lokal dan pemerintah pusat untuk menjawab tantangan tersebut," ujar Charles, Jumat 24 Januari 2025.
Selanjutnya Kepala Bidang Program dan Anggaran Dinas Pendidikan Jakarta, Asep Erwin Djuanda menjelaskan, program ini akan menggunakan anggaran dinas dan mulai berjalan dalam 100 hari pertama pemerintahan Pramono-Doel.
Target awalnya adalah murid PAUD dan SD, dengan menu yang dirancang bersama Dinas Kesehatan. Untuk memastikan gizi yang tepat, Dinas Pendidikan akan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dalam penyusunan menu yang sesuai kebutuhan anak-anak.
"Sarapan yang bergizi akan memberikan energi dan fokus lebih baik kepada siswa, sehingga prestasi akademik mereka dapat meningkat," jelas Asep.
Sementara itu, Tri Bagus dari Gerakan Rakyat menyarankan agar program ini juga memberdayakan masyarakat miskin sebagai pengelola dapur makanan bergizi.
"Sebagian besar pemilih Pramono-Doel adalah rakyat kecil. Kini saatnya melibatkan mereka dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat, termasuk dalam pelaksanaan program sarapan bergizi gratis ini," ujarnya.
Lalu Sahrin Hamid dari WargaKota menutup diskusi dengan pesan agar janji kampanye Pramono-Doel benar-benar diwujudkan.
WargaKota, gerakan masyarakat yang kini fokus mengawasi program pemimpin Jakarta, berkomitmen terus menggelar diskusi rutin untuk memastikan program strategis seperti sarapan bergizi gratis berjalan efektif dan inklusif.
BERITA TERKAIT: