Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berujar,
backlog atau kebutuhan perumahan di Indonesia masih cukup tinggi.
Merujuk data Survei Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik (Susenas BPS) 2024,
backlog perumahan di Indonesia berkisar di 9,9 juta unit pada tahun 2023. Angka ini masih menunjukkan kebutuhan perumahan yang sangat besar dan mendesak.
Maka dari itu, koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan program 3 juta rumah.
“Dengan sinergi yang baik, program ini tidak hanya angka, tetapi misi untuk memberikan kehidupan lebih baik bagi rakyat,” ujar Menko AHY dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 13 Desember 2024.
Berbagai program juga dilakukan pemerintah untuk menghadirkan rumah layak dan terjangkau untuk rakyat. Salah satunya melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sementara itu, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait memastikan pemerintah terus berupaya mendorong ekosistem perumahan yang mendukung kesejahteraan rakyat.
Maruarar melihat, ada ekosistem yang baik di permukiman ini, antara developer, kontraktor lokal, perbankan, dan konsumen yang nantinya menikmati hunian.
BERITA TERKAIT: