Disinyalir, hal itu terjadi karena mereka merasa besar didukung banyak partai dan meremehkan lawannya.
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto merespons beberapa hasil
quick count lembaga survei yang memperlihatkan suara RK-Suswono kalah dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno (Doel).
"Meski didukung mayoritas parpol bukan berarti RK-Suswono dapat menang. Faktanya hasil
real count jauh dari harapan timses," kata Hari kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu, 1 Desember 2024.
Meskipun dipimpin mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, partai politik (parpol) pendukung RK-Suswono diisi orang-orang yang jago memimpin tapi tidak mau dipimpin. Sehingga konsolidasi pimpinan parpol tidak tegak lurus dengan akar rumputnya.
"Tentunya ini kegagalan konsolidasi tim pemenangan mengantarkan RK-Suswono. Kata 'remeh' tentunya menjadi persoalan karena didukung koalisi parpol gemuk," pungkas Hari.
BERITA TERKAIT: