Hal ini diungkapkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, dalam sesi tanya jawab media gathering bersama Kementerian ATR/BPN di Jakarta, Kamis, 28 November 2024.
"Bank Tanah akan kita gunakan setidaknya untuk empat hal. Pertama, menopang swasembada pangan. Kedua, menopang swasembada energi. Ketiga, untuk menopang program minimalisasi lahan. Keempat, untuk menopang permukiman masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Nusron.
Menurut Nusron, saat ini Bank Tanah baru mengelola 27 ribu hektare lahan, dan itu tergolong kecil untuk skala nasional.
“Menurut hemat saya, kecil banget untuk ukuran sebuah land bank di Indonesia,” tuturnya.
Ia memaparkan bahwa total lahan yang teridentifikasi penggunaannya baru mencapai 854 ribu hektare. Terdiri dari 79.925 hektare untuk pemukiman, 209.780 hektare untuk pangan, dan 564.957 hektare untuk transmigrasi.
“Selebihnya masih dikumpulkan untuk diidentifikasi penggunaannya, tapi dari total itu potensinya mencapai 1,3 juta hektare,” pungkasnya.
BERITA TERKAIT: