Mantan Menteri Sosial itu berpesan agar para kontraktor muda Sumatera Utara khususnya di Kota Medan agar bekerja dengan menjaa kualitas pekerjaan, ketepatan waktu dan kepatuhan dalam tahapan pelaksanaan proyek. Sebab, hasil tangan mereka akan memberi dampak bagi masyarakat luas.
“Kualitas, ketepatan waktu dan pelaksanaannya yang baik, itu bagian terpenting. Sebab, yang merasakan dampak dari semuanya itu adalah masyarakat pada umumnya,” kata Risma.
Risma menyampaikan hal ini saat bertemu secara kebetulan dengan dua anak muda Era Gapeksindo Muda yakni Ketua Gapeksindo Kota Medan Steve Excel Aditya Korua Tobing dan Donny Butar-Butar selaku team Senior Gapeksindo Sumatera Utara di Bandara Juanda, Surabaya, Senin (30/9).
Risma memastikan bahwa menjadi kontraktor yang baik tidak akan merugikan sepanjang menjunjung kedisiplinan yang tinggi. Efektifitas dan efisiensi waktu menjadi hal yang harus terus dipikirkan.
"Dan itu yang harus dilakukan oleh kontraktor-kontraktor, khususnya buat kontraktor muda,” pungkasnya.
Ketua Gapeksindo Kota Medan Steve Excel Aditya Korua Tobing menyampaikan apresiasi atas wejangan singkat yang disampaikan seorang tokoh seperti Tri Rismaharini. Wejangan itu menurutnya menjadi masukan berarti bagi mereka.
"Kunci dari suatu keberhasilan apa pun itu usahanya adalah disiplin. Tanpa disiplin, baik itu disiplin waktu, disiplin dalam bekerja dan disiplin lainnya, jangan harap keberhasilan akan menghampiri diri kita,” ujarnya.
Exel dan rekannya hadir di Jawa Timur untuk menjajaki sejumlah proyek. Mereka percaya, kualitas dan kedisiplinan yang mereka miliki membuat pengusaha muda ‘Era Gapeksindo Muda Sumut’ mampu bersaing hingga ke luar daerah.
"Kita ingin menunjukan anak-anak muda yang tergabung di Era Gapeksindo Muda bisa maju selangkah khususnya dibidang kontruksi. Kita dibekali oleh mentor kita, Pak Erikson Lumban Tobing, untuk bekerja disiplin dengan memberikan motto "Jauhi Penjara Jauhi Neraka”,” demikian Excel Aditya Tobing.
BERITA TERKAIT: