Begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto merespon pernyataan Presiden Jokowi terkait dugaan gratifikasi anaknya, Kaesang.
"Ini pernyataan
lips service, ujung-ujungnya Jokowi akan minta kepada pembantunya untuk mengamankan kasus Kaesang," kata Hari kepada
RMOL, Jumat (13/9).
Menurut Hari, jika sudah persoalan keluarga, Jokowi selalu gundah gulana dan panik. Bahkan, jawaban yang diberikan Jokowi adalah bentuk kepanikan dan kekhawatiran.
"Jokowi secara langsung menantang Aparat Penegak Hukum (APH) untuk keberaniannya mengusut gratifikasi jet pribadi kaesang," tuturnya.
"Jokowi merasa dirinya Raja Jawa tapi hari ini menghindar ke IKN sampai akhir jabatannya, karena situasi di lapangan terjadi krisis atas segala kebohongan yang telah dilakukannya. Jokowi saat ini seperti peribahasa 'Mulutmu Harimaumu'," pungkas Hari.
BERITA TERKAIT: