Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PKB: Belum Ada Koalisi yang Paten di DKI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 30 Juli 2024, 19:54 WIB
PKB: Belum Ada Koalisi yang Paten di DKI
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid di di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7)/RMOL
rmol news logo Pernyataan Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, yang menyebut partainya belum tentu mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta direspons santai Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid.

Saat ditanya mengenai sikap Nasdem yang belum mengusung Anies secara resmi, Jazilul mengatakan bahwa hingga saat ini memang belum ada koalisi yang solid. Sebab, semuanya masih sangat dinamis. 

“Ya makannya, dinamikanya kita tunggu lah, sampai ada koalisi yang paten. Di DKI ini tidak ada satu koalisipun yang paten. Pokoknya nggak ada yang paten aja. Artinya ini menuju pengkristalan koalisi. Bahwa ada dukungan ke Pak Anies iya PKB, PKS, Nasdem, sudah,” kata Gus Jazil akrab disapa kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/7).

Menurut Gus Jazil, PKB, PKS, dan Nasdem telah menunjukkan dukungan mereka kepada Anies Baswedan, namun hal ini masih sangat mungkin untuk berubah. Namun, belum berarti koalisinya bubar. 

"Menuju pengkristalan. Bukan menuju bubar. Nah yang lain belum ada," tambahnya.

Ditanya tentang keputusan mendukung Anies Baswedan di tingkat DPP, Jazilul menjelaskan bahwa DPW PKB DKI Jakarta telah memutuskan untuk mengikuti keputusan DPP. 

“DPW sudah memutuskan PKB akan merefer yang menjadi keputusan DPP, karena DPW DKI berprestasi mengangkat DPR RI dari 2 kursi menjadi 5 kursi ke 10. Itu bagian dari kepercayaan DPP," jelas Wakil Ketua MPR RI Fraksi PKB ini.

Mengenai kemungkinan PKB mengusung Anies tanpa Nasdem, Jazilul menanggapi dengan santai. Menurutnya, untuk konteks sekarang semuanya masih serba mungkin terjadi. 

“Nanti lah pada saatnya kita pikirkan kalau sekarang kan otak-atik, otak-atik itung sana tambah sana, kurang sini ditambah dari sebelah, semuanya otak-atik, di dalam politik biasa otak-atik itu. Makanya mendekati waktu limit waktu, nanti akan lebih terlihat," tutupnya.

Sebelumnya, Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni menyebut sosok yang menerima Surat Rekomendasi (SK) dukungan dari partainya tidak otomatis akan didaftarkan sebagai kontestan dalam Pilkada serentak 2024.

Sahroni mengakui hal tersebut juga berlaku untuk kontestasi Pilgub Jakarta 2024 dengan Nasdem yang telah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal cagub (calon gubernur).

"Kuncian itu nanti setelah dia mendaftarkan. Nah, jadi, you jangan kecele," kata Sahroni di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (29/7).rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA