Haidar menilai pemberitaan
Tempo tersebut terindikasi melanggar Pasal 3 Kode Etik Jurnalistik.
"Karena tidak sepenuhnya dilakukan uji informasi, konfirmasi atau verifikasi terhadap data-data yang diperoleh," kata Haidar dikutip Selasa (9/7).
Haidar mengatakan, podcast terkait menyebut ada kejanggalan dalam salah satu jurnal internasional Sufmi Dasco Ahmad sebagai syarat untuk menjadi guru besar.
Jurnal Dasco itu dipublikasikan oleh
Ayer Journal asal Spanyol Tahun 2020 Volume 27 Nomor 4. Sedangkan dalam website resmi
Ayer Journal, tahun 2020 hanya ada Volume 117, 118, 119 dan 120. Tidak ada Volume 27.
"Seharusnya dilakukan uji informasi, konfirmasi dan verifikasi terkait perbedaan yang ditemukan," kata Haidar.
Seperti uji informasi terhadap jurnal Reda Manthovani dan Siti Nur Azizah, medianya bisa menghubungi pihak jurnal di India dan Malaysia bahkan sampai datang langsung ke Inggris.
"Kenapa informasi jurnal Dasco tidak diuji juga? Padahal bisa berkirim e-mail ke
Ayer Journal atau datang langsung ke Spanyol," kata Haidar.
Haidar meyakini bahwa
Ayer Journal Tahun 2020 Volume 27 bukanlah imajinasi Dasco semata yang sengaja dikarang-karang untuk menjadi profesor atau guru besar.
Sebab, Haidar menemukan setidaknya ada tujuh jurnal lainnya dari Indonesia yang juga diklaim sejumlah peneliti dimuat dalam Ayer Journal Tahun 2020 Volume 27.
"Di sini pentingnya uji informasi, konfirmasi dan verifikasi supaya tidak terburu-buru menilai apalagi menghakimi yang dapat merugikan pihak lain," kata Haidar.
Karena bisa saja ada suatu kondisi disclaimer kebijakan internal
Ayer Journal yang tidak diketahui karena keterbatasan bahasa Spanyol maupun informasi yang dapat diperoleh.
Berikut tujuh jurnal peneliti lainnya dari Indonesia yang diklaim dimuat dalam Ayer Journal Tahun 2020 Volume 27:
1. Andhy Hermawan Bolifaar and Henry Dianto Pardamean Sinaga: Managing Evidence Of Tax Crime In Indonesia: An Artificial Intelligence Approach In Integrated Criminal Justice System, 143-158.
2. Sinaga HDP, Hermawan AW: Reconstruction of the Ultimum Remedium Principle of Administrative Penal Law in Building a Sociological - Opposed Tax Investigation in Indonesia, 50-71.
3. Encup Supriatna, Irwandi, Avid Leonardo Sari: The Vulnerability and Social Resilience of Indonesian Society in Facing the Covid-19 Pandemic, 19-29.
4. Dadang Suwanda: Risk Management Solutions in Local Government Financial Management, 34-81.
5. Dr. I Made Adnyana, S.E., M.M.: Tourism as a Mainstay Sector towards a Green Economy in Indonesia (Study: Bali Tourism), 96-111.
6. A Wirawan H D P Sinaga, R N Pramugar: Reconstruction of Criminal Provisions for Non-Tax State Revenue: A Case Study in the Mining Sector in Indonesia, 141-154.
7. Yana Sundayani, Adi Fahrudin, Nunung Nurwati, Binahayati Rusyidi: The Resilience of Migrant Worker’s Adolescence and Strengthening Their Social Support System: A Social Work Perspective, 227:238.
Diketahui, podcast Bocor Alus di Channel Youtube Tempodotco yang tayang pada Minggu (7/7), dinarasikan
Tempo melakukan investigasi terkait kejanggalan gelar Profesor Sufmi Dasco Ahmad yang juga orang dekat Prabowo Subianto.
BERITA TERKAIT: