"Usulan Prabowo yang menyatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian untuk menjaga gencatan senjata bila disetujui oleh Israel dan Hamas merupakan usulan konkret dan berani," kata Gurubesar Ilmu Hukum Internasional UI Profesor Hikmahanto Juwana kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/6).
Menurutnya, usulan itu dinilai konkret lantaran banyak negara yang belum terpikir langkah tersebut, namun Prabowo sudah menyampaikan seusai Presiden Joe Biden bicara gencatan senjata Israel-Hamas.
Meski demikian, pembentukan Pasukan Perdamaian PBB harus menunggu resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Sementara usulan Prabowo dianggap berani karena serangan oleh Israel ke Gaza selama ini sangat intens dan massif," kata Hikmahanto.
Sebab bila terjadi pelanggaran gencatan senjata pasukan perdamaian PBB asal Indonesia akan berada di bawah kecamuk perang Israel-Hamas.
Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani ini berharap Prabowo memikirkan mekanisme evakuasi warga Indonesia yang nantinya bakal menjadi prajurit perdamaian dari wilayah perang.
"Para prajurit asal Indonesia bila dievakuasi akan membutuhkan waktu dan menghadapi berbagai rintangan," demikian Hikmahanto.
BERITA TERKAIT: