Toh hal itu tak membuat calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang menjadi salah satu pihak pendukung hak angket pemilu merasa waswas. Sebab, masih ada cukup waktu bagi gabungan parpol untuk menggulirkan hak angket pemilu ini di parlemen.
"Waktunya masih panjang, ya. Pengumuman KPU saja belum. Jadi menurut saya enggak ada yang perlu buru-buru hari ini," kata Anies usai salat Jumat di Masjid Agung Bintaro, Jumat (8/3).
"Prosesnya berjalan terus sekarang. Hasil final pemilu saja belum keluar. Kita tunggu saja prosesnya," sambung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Sejauh ini, komposisi parlemen yang mengajukan angket adalah PDIP (128 kursi), PKS (50 kursi), dan PKB (58 kursi), dengan total 236 kursi.
Di lain sisi, partai pendukung Prabowo-Gibran yang menolak angket pemilu memiliki total 261 kursi. Terdiri dari Golkar (85 kursi), Gerindra (78 kursi), Demokrat (54 kursi), PAN (44 kursi).
Sementara Nasdem yang memiliki 59 kursi dan PPP 19 kursi hingga saat ini belum menentukan sikap. Artinya, jika tidak ditambah Nasdem dan PPP, partai pengusung angket pemilu akan kalah jumlah kursi di DPR.
Sehingga, Nasdem memegang peran kunci dari perguliran hak angket pemilu di DPR. Dengan kata lain, berhasil atau tidaknya angket pemilu ditentukan oleh partai pimpinan Surya Paloh tersebut.
BERITA TERKAIT: