Pengurus DPP PDI Perjuangan saat menerima kunjungan DPP PKS, di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu/Net
Analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat, PKS dan PDIP memiliki pengalaman panjang sebagai oposisi sehingga bisa mengawal keseimbangan demokrasi di pemerintahan Prabowo-Gibran.
"PDIP dan PKS berpeluang besar menjadi partai oposisi. Dua partai ini sudah biasa menjadi partai oposisi," kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (22/2).
Pengalaman 10 tahun menjadi oposisi di rezim yang berbeda, membuat PDIP dan PKS memiliki ideologi yang tidak mudah patah dengan iming-iming kursi kekuasaan.
Kata Jamiluddin, hal ini membuat nilai tambah bagi komposisi oposisi pemerintah lantaran dikawal ketat oleh dua partai politik yang berpengalaman menjadi oposisi.
"PDIP dan PKS juga partai ideologis yang tidak mudah goyah karena iming-iming jabatan. Politik pragmatisme jauh dari dua partai tersebut," demikian Jamiluddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: