Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sri Sultan HB X Harap Aparat Kedepankan Netralitas dan Kesahajaan dalam Pemilu 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 12 Februari 2024, 19:12 WIB
Sri Sultan HB X Harap Aparat Kedepankan Netralitas dan Kesahajaan dalam Pemilu 2024
Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X/Repro
rmol news logo Raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap aparat pemerintah mengedepankan netralitas dan kesahajaan dalam menyikapi hak politik sesuai peraturan yang telah ditetapkan.

Begitu yang disampaikan Sri Sultan dalam program GagasRI yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV berjudul "Sri Sultan Hamengku Buwono X Bicara Soal Prinsip Utama Kepemimpinan" pada Jumat (9/2).

"Demikian pula dengan aparat pemerintah, dalam konteks pemilihan serentak, konsep darma ning manungso manani rahayu ning nagoro hendaknya terejawantah dengan mengedepankan netralitas dan kesahajaan dalam menyikapi hak politiknya sesuatu peraturan yang telah ditetapkan," kata Sri Sultan seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/2).

Sri Sultan berharap, aparat pemerintah tetap profesional bekerja melayani masyarakat tanpa terganggu oleh ingar-bingar pesta demokrasi.

"Dengan adanya sikap tak jumawa, dan mengedepankan kelapangan dada, samodro dan among roso, apapun hasil pemilihan nanti, pada akhirnya menunjukkan derajat budaya demokrasi Indonesia," terangnya.

Menurut Sri Sultan, pemilihan serentak lebih dari sekadar olah politik, tapi juga olah budaya untuk meningkatkan mutu budaya demokrasi agar tumbuh subur dan kuat mengakar menjadi budaya rakyatnya.

"Suasana nyaman dan aman mestinya dibangun layaknya suasana sebuah peradaban Indonesia yang berbudaya dan berkeadaban," tuturnya.

Sri Sultan menilai, mewujudkan pemilihan serentak yang berbudaya adalah dengan mengendalikan konflik sosial agar terhindar dari intrik dan intimidasi, provokasi, pelecehan, ujaran kebencian, berita bohong, politik SARA, dan politik uang, ataupun pencemaran nama baik.

"Inilah cerminan Rahayuning Manungsa Dumadi Karana Kamanungsane (kesejahteraan dan ketentraman manusia terjadi karena kemanusiaannya), diiringi landasan moral manunggaling kawula gusti oleh segenap pemimpin dalam berbagai tingkatan pemerintahan maupun suri tauladan yang ada di masyarakat," pungkasnya. rmol news logo article
EDITOR: AGUS DWI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA