Begitu dikatakan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani saat konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat pada Sabtu malam (10/2).
Kepastian itu dikatakan Rosan usai mengecek langsung kepada para pihak terkait.
"Saya cek langsung baik yang di Washington DC maupun di kedutaan besar tidak pernah ada permintaan itu sama sekali. Dari ini juga menambah bukti bukti bahwa perintah itu adalah berita yang palsu," kata Rosan.
"Saya kirim linknya ke mereka dan menanyakan, apakah benar dari pihak Greco (lembaga anti korupsi Uni Eropa The Group of States against Corruption) yang mengatas namakan sebagai monitoring corruption meminta asistensi kepada pemerintah Amerika," sambung Rosan.
Permintaan Rosan untuk mengklarifikasi berita tersebut pun dijawab dengan tegas, bahwa Greco tidak pernah meminta asistensi apapun soal pembelian pesawat Mirage.
"Kemudian mereka melakukan pengecekan dan mengatakan tidak pernah ada permintaan dari pihak yang namanya Greco mengenai hal asistensi ataupun meminta kerja sama pemerintah Amerika Serikat dalam rangka hal yang dituduhkan yang namanya pembelian Mirage," kata Rosan.
Senada dengan Rosan, Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak juga mengonfirmasi bahwa pembelian pesawat Mirage yang dituding sebagai muara korupsi di Kementerian Pertahanan itu dibatalkan.
"Tidak ada pembelian pesawat Mirage, even itu direncanakan tapi sudah dibatalkan, jadi tidak ada pembelian, artinya tidak ada kontrak yang aktif," tegas Dahnil.
Terkait hal ini, Wakil Ketua TKN, Habiburokhman mempertimbangkan akan melaporkan kasus berita bohong ini ke pihak yang berwajib.
BERITA TERKAIT: