Saat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan pada Pilpres 2009 (Mega-Prabowo), keduanya meneken perjanjian Batu Tulis. Salah satu poin perjanjiannya adalah Megawati akan mendukung Prabowo pada Pilpres 2014.
“Dalam konteks (pernyataan) Hasto merasa ditinggalkan Jokowi, mungkin juga seperti itu fakta dan kenyataannya. Tapi memang kalau bicara soal dulu, Prabowo juga ditinggal PDIP di perjanjian Batu Tulis,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (30/10).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, dalam dunia politik, sikap saling meninggalkan satu sama lain adalah hal biasa. Sebab, politik selalu bergerak dinamis dan apapun bisa terjadi.
“Jadi, inilah politik ya, begitu saling bersepakat dalam momen-momen tertentu, tapi di momen-momen yang lain ya saling meninggalkan,” tandasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, mengaku PDIP sedih dan berduka karena telah ditinggalkan Presiden Joko Widodo dan keluarga. Padahal, PDIP selama ini telah mencintai dan memberikan keistimewaan kepada Jokowi.
“Ketika DPP bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi,” kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/10).
BERITA TERKAIT: