Berkaca pada Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang notabene tidak lahir dari rahim pergerakan, akhirnya hanya menorehkan catatan merah, hancurnya demokrasi di Tanah Air.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Sabang Merauke Circle, Syahganda Nainggolan, pada diskusi Republik Ayam Jago bertajuk “Aktivis Bicara Perubahan Indonesia Pasca Jokowi”, disiarkan di channel YouTube,
Republik Merdeka TV, Rabu (13/9).
“Kalau pemimpin bukan berasal dari aktivis pergerakan, misalnya kayak Jokowi, dia tidak punya
setting political idea,” kata Syahganda.
Meski begitu dia enggan memperdebatkan soal Pilpres 2019 lalu, di mana Jokowi dianggap sedikit lebih baik dari Prabowo Subianto, yang punya catatan kelam masa lalu, saat era Orde Baru.
“Orang bolehlah bilang Jokowi lebih baik daripada Prabowo, kan "lebih baik daripada", jadi ada komparasinya. Oke kita nggak mau menyesali itu,” katanya.
Menurut dia, pada Pilpres 2024 ada kandidat pasangan yang sama-sama memiliki latar belakang aktivis pergerakan mahasiswa, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Ia menilai pasangan Anies-Cak Imin merupakan jawaban dari harapan rakyat.
“Sekarang kita mau menyongsong era di mana Muhaimin dan Anies Baswedan berpasangan, yang merupakan harapan semua anak bangsa,” ujarnya.
Aktivis pergerakan, kata dia, pasti akan mendudukkan kembali, bahwa negara itu dibangun untuk fungsi sosial.
Tampil sebagai narasumber lain pada diskusi yang dipandu Arief Poyuono itu, aktivis 1998, Faizal Assegaf.
BERITA TERKAIT: