Dalam sambutannya, sosok yang akrab disapa Jokowi itu menekankan pentingnya kerukunan dan kesatuan di tengah keragaman yang ada di Indonesia dan dunia pada umumnya.
“Terima kasih (kepada Ulama) karena telah mengajarkan, senantiasa mengajarkan kerukunan, kedamaian, keharmonisan, toleransi di tengah keberagaman kita dan persatuan di tengah perbedaan-perbedaan yang kita miliki,” ujar Jokowi.
Namun, Jokowi tidak memungkiri masih adanya kasus intoleransi di tengah masyarakat Indonesia saat ini. Hal ini harus menjadi perhatian bersama untuk meningkatkan toleransi agar perdamaian Indonesia dan dunia tetap terjaga.
“Saya percaya amalan tasawuf punya peran penting yang selalu hadir dengan nilai-nilai humanisme yang universal dengan prinsip Islam wasathiyah, Islam yang moderat yang akan semakin memperkokoh toleransi, persatuan, dan kesatuan,” tuturnya.
Menutup sambutannya, Kepala Negara berharap muktamar ini dapat menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia Islam serta menuntun umat muslim ke arah perbaikan dan kebaikan.
“Mari kita terus merawat kerukunan, merawat toleransi, menolak ujaran kebencian, menolak fitnah dan hoaks, terus berzikir dan mendoakan persatuan dan keselamatan bangsa dan negara yang kita cintai ini,” tandasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, antara lain Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
BERITA TERKAIT: