Dikatakan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengembangkan bisnis di luar negeri tidak mudah.
“Tidak mudah menjadi jagoan di negeri orang,” kata Menko Airlangga kepada para diaspora Indonesia di Livingstone Warehouse, Sydney, Australia, Senin (3/7).
Livingstone International merupakan salah satu usaha agregator dan pergudangan milik pebisnis asal Indonesia, Ivan Paulus. Saat ini, Ivan memiliki 6 gudang di Australia, mengelola lebih dari 60 ribu jenis produk ke 91 negara dengan nilai impor 220 juta dolar AS atau setara Rp3,3 triliun per tahun.
Bersama pebisnis diaspora di Australia, Ivan berkomitmen mempromosikan produk-produk Indonesia di Australia hingga bisa menggantikan pangsa pasar produk China. Banyak pebisnis Indonesia yang bergelut berbagai usaha di Australia, mulai dari kuliner, produk makanan dan minuman, konsultan properti, perabotan berbahan alam seperti bambu dan rotan hingga teknologi kontrak digital.
Kepada para diaspora, Menko Airlangga juga membagikan informasi dukungan insentif dan peluang dari pemerintah Indonesia untuk membantu bisnis UMKM. Misalnya, pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi produsen UMKM lokal yang produknya akan diimpor oleh pebisnis diaspora di Australia.
KUR akan membuat modal pembiayaan menjadi lebih murah karena subsidi bunga kredit menjadi 6 persen.
Selain itu, Menko Airlangga mengenalkan model pembayaran langsung dengan kurs lokal atau
local currency transaction (LCT). Model pembayaran inovatif ini akan memberi manfaat berupa pengurangan beban nilai tukar yang ditanggung pembeli produk UMKM.
BERITA TERKAIT: