Pandangan itu disampaikan pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (3/7).
Menurut Andi, partai berlambang pohon beringin itu sulit independen karena kuatnya subordinasi elite Golkar oleh 'istana'. Imbas politiknya, jalur politik yang dijalankan oleh petinggi Golkar harus beriringan dan searah dengan Presiden Joko Widodo.
"Membuat partai beringin tersebut akan senantiasa searah dan seiringan dengan Jokowi," demikian kata Andi Yusran.
Belakangan, Direktur Lanskap Politik Indonesia (LPI) ini mengamati, Jokowi cenderung mengarahkan dukungan ke Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Bagi Jokowi, Andi melihat bahwa Prabowo adalah alternatif terakhir untuk menitipkan orangnya dan kepentingannya.
Lebih lanjut Doktor Politik Universitas Padjajaran itu berpandangan, Partai Golkar berpeluang besar mendukung koalisi Prabowo. Apalagi, Airlangga akan memiliki kans untuk mendampingi Prabowo dalam menghadapi pertarungan Pilpres 2024 mendatang.
"Dari segi kapasitas Airlangga memiliki kans untuk dijadikan cawapres oleh Prabowo," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: