Hal itu disampaikan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan Committee for International Trade (INTA) Parlemen Eropa sebagai tindak lanjut kunjungan Joint Mission Indonesia dan Malaysia ke Uni Eropa di Brussels, Belgia bulan Mei 2023 lalu.
“Harapannya
platform digital trade dapat menjadi faktor pendorong ekonomi inklusif serta mendukung pelaku usaha kecil dan menengah untuk dapat turut serta dalam perdagangan global,” ujar Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/6).
Adapun kedatangan INTA Parlemen Eropa juga membahas percepatan penyelesaian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Harapannya, implementasi perjanjian ekonomi komprehensif tersebut akan membuka peluang investasi yang lebih luas dan meningkatkan volume perdagangan antar kedua negara.
“Percepatan penyelesaian perundingan IEU-CEPA tergantung dari kesamaan pandangan dan posisi dari kedua pihak,” tegas Menko Airlangga.
Kepada INTA, Menko Airlangga juga berbagi pengalaman tentang upaya ketahanan pangan Indonesia di tengah isu perubahan iklim dan dukungan Uni Eropa untuk tindak lanjut komitmen kerja sama Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) yang diluncurkan negara G7 untuk upaya transisi energi Indonesia.
Di sisi lain, Komite Perdagangan Internasional Parlemen Eropa mengapresiasi misi bersama yang dilakukan Indonesia dan Malaysia dalam kerangka
joint mission yang difasilitasi CPOPC pada akhir Mei lalu.
“Kami menyambut baik pembentukan mekanisme konsultasi atau
platform dialog antara Indonesia, Malaysia dan Uni Eropa dalam rangka membahas
implementing guidelines EUDR agar tidak membebani
smallholders,” kata Chair of INTA Committee MEP, Bernd Lange.
BERITA TERKAIT: