Menyikapi hal ini, Golkar Institute menggelar diskusi publik bertajuk "Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang Bagi Indonesia" pada Senin (12/6).
Ketua Dewan Pembina Golkar Institute, Airlangga Hartarto menjelaskan, beberapa jenis pekerjaan dan tugas yang sebelumnya tidak tergantikan oleh mesin saat ini sudah bisa dikerjakan dengan AI.
"Pada titik tertentu kemampuan manusia untuk menghasilkan karya sudah dapat ditiru oleh mesin dan tentu ini jadi perhatian bersama, Golongan Karya atau orang-orang yang menghasilkan karya," kata Airlangga.
Menurut Ketua Umum Partai Golkar itu, di satu pihak AI membuat hidup manusia lebih mudah, produktif, dan berkualitas.
Di sisi lain, AI juga menimbulkan kecemasan dan berisiko memunculkan penipuan dan penggiringan opini melalui gambar atau video palsu lewat
deepfake.
"Apalagi memasuki musim kampanye politik, tentu AI bisa disalahgunakan untuk kepentingan tertentu," tandas Menko Perekonomian itu.
BERITA TERKAIT: