Permintaan disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto dalam menyikapi belum tertangkapnya dalam penyebar hoax.
Di satu sisi, kata dia, apabila TNI meminta bantuan Polri justru akan menunjukkan sinergitas dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.
"Betul itu perlu, tapi selama ditunjang oleh teknologi, TNI-Polri ini kan bisa bersinergi," kata Hari kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (12/6).
Sejauh ini, TNI telah membentuk tim khusus untuk mencari penyebar video hoax.
Puspen TNI menduga penyebar video adalah warga sipil dan sejauh ini berada di wilayah Jakarta.
Sebuah akun Youtube MI (Manara Istana) sebelumnya, mengunggah video dan diberi judul "Dipimpin langsung Panglima Yudo Margono! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies Presiden 2024".
Video berdurasi 8 menit 2 detik, yang dinarasikan sebagai kegiatan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono bersama ribuan prajurit tengah mendeklarasikan diri mendukung Anies Baswedan, nampak terlihat banyak potongan video yang sudah disusun sedemikian rupa.
Potongan itu meliputi kegiatan Anies bersama satuan TNI. Lalu ada potongan video Panglima TNI sedang memimpin apel ribuan TNI.
Video-video ini dibubuhi narasi dari seorang anggota TNI yang memakai masker dan seolah-olah menyatakan dukungan kepada Anies bersama ribuan prajurit lainnya.
BERITA TERKAIT: