Namun nyatanya, pergerakan mahasiswa hari ini dibatasi dan dikawal ketat pemerintah. Program Kampus Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dinilai hanya retorika.
Lewat forum komunitas mahasiswa Indonesia, mahasiswa dari berbagai kampus menyuarakan aspirasinya untuk membahas sejumlah isu. Diskusi yang dipandu Hersubeno Arief ini mengangkat tema "Korupsi dan Perampokan Sumber Daya Alam: Merampas Masa Depan Anak Muda Indonesia".
"Para poltisi harusnya belajar dari akademisi di kampus. Tapi hari ini kampus justru ditekan oleh penguasa," kritik Andito, mahasiswa UGJ Cirebon di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).
Andito pun merasa, banyak kejanggalan yang terjadi pada era demokrasi Indonesia hari ini. Program kampus merdeka yang dibanggakan seolah hanya menjadi jargon.
"Kalau saya lihat, negara kita ini haluan kiri, sen kanan," tegasnya.
Hal senada disampaikan Harris Aufa, mahasiswa UNSIL Tasikmalaya. Menurutnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim telah gagal paham soal kampus merdeka.
"Poin penting yang gagal dipahami oleh bapak Menteri Pendidikan, pendidikan adalah kebebasan. Paradigma ini yang tidak terwujud," ujarnya.
Turut hadir dalam diskusi, Mahasiswa UNJ Jakarta; Intan dan Ginola Muhammad Safier serta Mahasiswa ITB Bandung; Bisma Ridho Pambudi.
BERITA TERKAIT: