Saat tiba di ponpes yang didirikan sejak tahun 1868 oleh Syeikh Muhammad Hadi bin Thohir itu, Ganjar disambut langsung pengasuh ponpes KH Munif Zuhri atau akrab disapa Mbah Zuhri, beserta ratusan santri.
"Saya lama tidak ke sini. Yang pertama ya silaturahmi, halal bi halal, ya bodo (lebaran)," ujar Ganjar.
Disampaikan Ganjar, dari Mbah Zuhri, Ganjar mengaku juga belajar banyak hal. Seperti pentingnya memajukan pendidikan keagamaan, hingga merawat kebangsaan.
"Beliau punya ide yang banyak, beliau sedang mengembangkan diskusi-diskusi antara kampus dengan pesantren dan sudah berjalan beberapa seri," katanya.
Menurut bakal calon presiden (Bacapres) PDI Perjuangan itu, lingkungan pendidikan pondok pesantren memang harus mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan menggandeng perguruan tinggi seperti yang dijalankan Mbah Zuhri.
Terutama dalam penanaman nilai-nilai pendidikan ihwal merawat bangsa dan negara, serta persatuan dan kesatuan Indonesia juga wajib dilakukan di lingkungan pesantren.
"Maka dari itu, slogan hubbul wathon minal iman yang berarti cinta tanah air atau nasionalisme adalah sebagian dari iman, dapat diamalkan, terutama oleh para santri dan pelajar," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: