Menurut pengamat politik Citra Institute, Yusak Farchan, posisi Megawati dalam dunia perpolitikan Indonesia bukan lagi pada tataran kontestan.
“Sebagai wacana politik, dukungan tersebut saya kira sah-sah saja. Tapi realitas politik yang berkembang hari ini menghadirkan atmosfer politik yang berbeda,†ujar Yusak kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (5/4).
Dekan FISIP Universitas Sutomo ini mengurai, situasi dan kondisi politik saat ini menuntut partai politik (paprol) menghadirkan figur yang segar.
“Dimana, ekspektasi publik atas capres masih tertuju pada tiga kandidat utama, yaitu Pak Prabowo, Ganjar dan Anies,†tuturnya.
Oleh karena itu, Yusak memandang Megawati seharusnya berada pada posisi yang berperan dalam menentukan dukungan, dan mendorong proses pemenangan di antara figur-figur yang mencuat belakangan hari ini.
“Meskipun Bu Mega memegang kendali pencapresan PDIP, tapi saya kira Bu Mega akan lebih terhormat jika menjadi king maker,†katanya.
“Karena, kapasitas dan positioning politiknya (Megawati) jauh lebih tinggi dari sekedar nyapres,†demikian Yusak menambahkan.
BERITA TERKAIT: