Adapun kelima ketum parpol yang hadir dalam silaturahmi yaitu Ketum Gerindra Prabowo Subianto, Ketum Golkar Airlangga Hartarto, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketum PPP Mardiono.
Pertemuan yang membahas sejumlah hal ini juga menelurkan wacana penggabungan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) sebagaimana lima ketum parpol yang hadir tersebut.
Usai pertemuan ini, Prabowo mengakui kalau para ketum parpol dari koalisi sudah memiliku frekuensi yang sama dan menegaskan sudah masuk ke dalam tim Jokowi, dimana lima parpol ini merupakan koalisi pemerintah saat ini.
"Ada (kesamaan). Ternyata ada. Jadi kita merasa ada frekuensi yang sama ya, ada kecocokan dan kalau dilihat, pimpinan partai kita sudah masuk, Pak Cak Imin ya, kita sudah masuk timnya Pak Jokowi sebetulnya sekarang. Ya kan?" kata Prabowo saat ditemui di DPP PAN.
Menteri Pertahanan RI ini menambahkan penggabungan dua koalisi ini menjadi koalisi besar akan dibahas lebih dalam.
"Ya nanti kita lihat prosesnya tapi yang pasti akan intens," imbuhnya.
Sebab, menurut Prabowo, saat ini Indonesia sangat membutuhkan pemimpin yang memiliki sensitivitas mengenai isu geopolitik, dan mampu mengatasi tantangan ke depan.
"Jadi sekarang kita memahami sulitnya pembangunan, tantangan yang kita hadapi, tahun depan ini tidak ringan tantangannya. Jadi, ada kondisi geopolitik, yang sangat membahayakan di Eropa, di Taiwan, di Laut Cina Selatan, ini harus dimanage dengan baik, masalah pangan harus kita manage dengan baik, jadi untuk ini kita butuh kerjasama yang solid, suatu frekuensi yang sama," demikian Prabowo.
BERITA TERKAIT: