Hal itu disampaikan Ketua Umum (Ketum PSSI), Erick Thohir, dalam jumpa pers usai menemui Presiden Joko Widodo sepulangnya dari Doha, Qatar, dalam rangka meeting bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Istana Merdeka, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (31/3).
“Saya enggak baca suratnya Presiden FIFA ke Bapak Presiden (Jokowi). Mungkin salah satunya Presiden FIFA mempertanyakan ini transformasi sepakbola Indonesia serius atau tidak,†ujar Erick.
Oleh karena itu, Erick langsung mendapat perintah dari Presiden Jokowi untuk segera menyelesaikan cetak biru sepakbola Indonesia, dan segera disampaikan ke FIFA.
“Mungkin ada kaitannya dengan surat tersebut (yang diberikan Presiden FIFA). Karena saya tidak dapat surat tersebut, itu yang pasti,†sambungnya menegaskan.
Maka dari itu, Erick memastikan PSSI akan menjalankan perintah Presiden Jokowi untuk segera membuat peta konsep perbaikan pesepakbolaan Indonesia.
Ditambah, ia punya pengalaman yang cukup positif mengenai negosiasi dengan FIFA, khususnya sewaktu ia belum menjadi pejabat di pemerintahan Presiden Jokowi, untuk menghapus sanksi yang pernah dijatuhkan ke dunia sepakbola Indonesia.
Erick menjelaskan bahwa sanksi terberat tidak diinginkan oleh Indonesia. Namun demikian, jika Indonesia tidak bisa ikut kompetisi di seluruh dunia, baik dari timnas maupun klub, itu adalah sebuah kemunduran yang sudah terjadi di tahun 2015.
"Dan kebetulan waktu itu saya juga bukan siapa-siapa. Bukan menteri, dan bukan pengurus PSSI. Bapak presiden meminta saya melobi waktu itu, dan dicabut tahun 2016,†urainya.
“Karena itu tentu saya akan berusaha keras memastikan transformasi sepakbola Indonesia benar-benar terjadi, bukan wacana. Dan saya juga akan bekerja keras untuk kembali negosisasi bersama FIFA untuk menghindari sanksi yang bisa terjadi,†demikian Erick.
BERITA TERKAIT: