Adhie menjelaskan, boikot itu bukan hanya persoalan Israel yang diloloskan dalam ajang pertandingan sepak bola dengan Indonesia sebagai tuan rumah. Lebih jauh daripada itu, tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa hingga kini belum jelas duduk persoalannya.
Namun, FIFA dan PSSI seolah mengabaikan itu semua. Padahal, persoalan kemanusiaan harusnya menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan federasi sepak bola.
Teranyar, majelis hakim PN Surabaya memvonis bebas dua terdakwa tragedi Kanjuruhan, yakni mantan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi dan mantan Kabag Ops Polres Malang AKP Kompol Wahyu Setyo Pranowo.
“Saya boikot gelaran Piala Dunia U-20 bukan semata ada Israel, tapi hura-hira ini digelar FIFA dan PSSI di atas ratusan korban Kanjuruhan yang hingga kini tak jelas urusannya," ujar Adhie Massardi kepada
Kantor Berita Politik RMOL melalui pesan singkat, Jumat (17/3).
"Itu nyawa saudara-saudara kita. Pelakunya aman-aman saja,†sambungnya.
Sialnya lagi, kata Jurubicara Presiden Gus Dur ini, dari insiden yang merenggut ratusan nyawa itu Menteri BUMN Erick Thohir seolah memanfaatkan peluang hingga akhirnya dia didapuk sebagai Ketua Umum PSSI.
“Dari Kanjuruhan ini ET (Erick Thohir) bisa ambil PSSI,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: