Koordinator Gagasan, Michael Victor Sianipar menyampaikan perihal pentingnya wadah untuk pemuda bisa mengutarakan gagasannya dan menuntut juga gagasan dari para calon pemimpin masa depan bangsa.
“Teman-teman yang berkumpul di sini sepakat bahwa politik Indonesia harus naik kelas. Indonesia butuh gagasan
fresh, butuh inovasi dan solusi," ujar Victor Sianipar dalam diskusi bertajuk "Deklarasi Cinta: Pemuda dan Perubahan", Rabu (15/2).
Kata Victor, peluncuran "Gagasan" karena mereka tidak ingin pemilu hanya jadi ajang
gimmick, yang hanya ramai hiruk pikuk. Tetapi, pemuda hanya jadi penonton atau lebih parah lagi hanya sekedar jadi alat.
"Kami mau dengar dan kritisi gagasan para calon pemimpin. Kami juga mau gagasan kami didengar dan dijalankan. Pemuda harus jadi bagian aktif dari perubahan dan kemajuan bangsa,†terangnya.
Dalam berbagai survei, kata Victor, diperkirakan bahwa Generasi Z dan milenial yang berada di rentang usia 17-39 tahun akan mendominasi Pemilu 2024.
"Proporsi pemilih muda pada Pemilu 2024 diprediksi mendekati 60 persen atau sekitar 120 juta pemilik hak suara. Maka, Pemuda perlu memiliki peran yang strategis dalam peta politik 2024," terangnya.
Sementara dari kalangan advokat dan akademisi yang hadir sebagai pembicara, Togi Pangaribuan, menambahkan bahwa pemuda harus bijak menentukan pilihan nantinya.
“Pilihan politik harus diambil melalui pertimbangan yang obyektif. Perbedaan pilihan politik itu biasa asal tetap mengedepankan persatuan,†kata Togi.
Acara tersebut ditutup dengan deklarasi Gagasan yang dibacakan oleh Aida Mardatillah, Musthofa Faruq, Osco Olfriady Letunggamu, Sabrina Malik, dan Togi Pangaribuan.
Hadir juga pembicara lainnya yang turut berbagi perspektif, yakni anggota DPR RI Komisi XI Puteri Komaruddin dan CEO Asumsi Pangeran Siahaan.
BERITA TERKAIT: