Begitu dikatakan, Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Mohamad Handarujati Kalamullah, usai ramai pemberitaan Nashrudin Azis ikut hadir di acara HUT ke-50 PDIP dan mengklaim resmi menjadi kader banteng moncong putih.
"Status Nashrudin Azis yang sebelumnya sebagai kader Partai Demokrat dan kini menjadi kader partai lain. Maka saya perlu sampaikan, hal yang pertama bahwa Nashrudin Azis memang telah menyampaikan surat pengunduran diri sebagai kader Partai Demokrat pada 6 Januari 2023. Kalau kita melihat tanggalnya, (menyampaikan surat) kepada saya sebagai Sekretaris DPD Partai Demokrat Jawa Barat," paparnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Selasa (10/1).
Handaru menambahkan, perpindahan kader utama seperti Nashrudin Azis ke PDIP merupakan hal yang biasa terjadi di dunia politik. Namun yang harus diingat, kata Handaru, Partai Demokrat menjadi kendaraan politik yang mengantarkan Azis menjadi Ketua DPRD Kota Cirebon pada Pemilu Legislatif 2009.
"Karier politik Azis juga semakin melesat, bisa menjabat Wakil Walikota Cirebon pada 2013, Walikota Cirebon pada 2015 sampai dengan 2018, dan Walikota Cirebon pada periode 2018-2023. Lalu kalau Azis berpindah partai politik maka silakan publik yang menilai berkaitan dengan hal-hal tersebut," tuturnya.
"Kami sebagai kader Partai Demokrat selalu mengedepankan etika jadi ini penting bagi kami di didik oleh Pak SBY kemudian juga dengan Ketua Umum kami, untuk menebarkan etika dan kedewasaan dalam berpolitik karena bagi kami kerja-kerja politik bersama masyarakat adalah hal yang paling penting," tambahnya.
Handaru menegaskan, kepindahan Azis ke partai lain tidak akan mempengaruhi jalannya roda organisasi dengan regenerasi kepemimpinannya.
"Jadi kami anggap kalau misalkan kepindahan Azis ini ke PDI Perjuangan bukti bahwa istilahnya sukses kaderisasi di Partai Demokrat, itu merupakan sikap yang perlu kami sampaikan kepada publik masyarakat Kota Cirebon bahwa Partai Demokrat memastikan sangat siap untuk menghadapi kontestasi politik pada tahun 2024," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: