Hal itu disampaikan Direktur Survey and Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara melihat sikap PDIP yang sama sekali tidak menegur Jokowi setelah mengungkap kriteria pemimpin masa depan versi presiden.
"Tidak ada teguran karena ada kekhawatiran bahwa Presiden Jokowi bisa meninggalkan PDIP pasca lengser nanti di 2024 dengan bergabung ke partai lain," kata Igor kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/11).
Igor menilai partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini masih bersikap hati-hati. Bisa jadi, Jokowi di mata PDIP masih mempunyai kekuatan politik yang cukup besar.
"Mungkin Jokowi dianggap punya pengaruh sebagai 'King Maker' nanti di 2024 daripada Megawati sebagai 'Queen Maker'. Bedanya, Megawati kuat di PDIP, sedangkan Jokowi kuat di masyarakat," sambungnya.
Besarnya kekuatan Jokowi cukup terlihat saat ribuan relawan mau berkumpul di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Senayan, Jakarta pada Sabtu lalu (26/11).
Hal ini menandakan Jokowi tidak bisa dipandang sebelah mata, meski nantinya sudah tidak lagi menjabat sebagai presiden.
"Jokowi masih kuat pengaruhnya dan bukan bebek lumpuh (
lame duck)," tandasnya.
BERITA TERKAIT: