COO PT Samudera Indo Sejahtera, Arif Wijaya Siswanto berharap, dukungan terus diwujudkan pemerintah, salah satunya dengan mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait Penangkapan Ikan Terukur.
"Kami sangat mengharapkan dukungan Bapak soal pengesahan PP tersebut yang mewajibkan kapal perikanan melakukan pendaratan ikan di Pelabuhan Pangkalan sekitar daerah penangkapan ikan," kata Arif yang juga dibagikan kepada redaksi dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/9).
Ia berujar, adanya bahan baku kemaritiman yang melimpah akan menciptakan smelter maritim atau
food estate maritim dalam membantu terwujudnya ketahanan pangan kemaritiman, penyerapan tenaga kerja, hingga bisa mendatangkan investasi kemaritiman di Indonesia Timur.
"Kami juga berharap bisa dilakukan ekspor langsung ke negara pasar tujuan ekspor, karena akan menurunkan biaya logistik transportasi. Efisiensi biaya transportasi bisa digunakan untuk meningkatkan harga beli dari nelayan lokal ataupun kapal kapal perikanan berukuran besar," sambungnya.
Selama ikan didaratkan di pelabuhan pangkalan, kata dia, penggunaan ahli penangkapan ikan luar negeri (
fishing master) di kapal perikanan berbendera Indonesia tidak akan menjadi masalah.
Bahkan ia mengklaim hal itu akan memberikan
multiplier effect kepada ekonomi lokal mulai dari usaha bongkar muat, prosesing, penyediaan logistik
supply hasil pertanian atau perkebunan ke atas kapal.
"PT SIS sumber daya nasional sebagai aset ekonomi harus diperkenalkan karena harus didukung sebagai penggerak ekonomi di Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara," tandasnya.
Presiden Jokowi didampingi Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja ke PT Samudera Indo Sejahtera (SIS) di Kota Tual, Rabu (14/9). Kedatangan Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto; Menteri Perikanan dan Kelautan, Sakti Wahyu Trenggono; pengusaha nasional Tomy Winata; Gubernur Maluku, Murad Ismail; Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun; Wakil Bupati Maluku Tenggara, Petrus Beruatwarin, dan Walikota Tual, Adam Rahayaan.
Kehadiran PT. SIS sebagai salah satu perikanan terbesar di Kawasan Timur Indonesia, menjadi berkat bagi seluruh masyarakat Kota Tual khususnya mensejaterahkan para nelayan tradisional, dalam rangka meningkatkan taraf hidup keluarga dan membangkitkan perekonomian.
PT SIS memiliki nelayan binaan sebagai pemasok ikan ke pabrik. Bagi nelayan, mitra ini sangat menguntungkan nelayan karena sudah ada pasar yang menyerapnya.
BERITA TERKAIT: