Dalam kesempatan ini, Airlangga didampingi oleh sejumlah politisi Partai Golkar seperti Dito Ganinduto, Puteri Komarudin, Panggah Susanto dan Nusron Wahid.
Airlangga menuturkan kehadirannya dalam acara tersebut bukan sebagai menko perekonomian maupun ketua umum Partai Golkar, namun sebagai pelayan haul.
"Saya hadir disini bukan kapasitas sebagai Menko perekonomian, bukan sebagai ketua umum Partai Politik. Saya hadir disini sebagai Khadimul Haul atau pelayan Haul, mewakili para dzuriyyah, cicit, anak turun dari simbah kita, Kiai Ageng Gribig atau juga dikenal Syekh Wasibagno,†kata Airlangga.
Dia menambahkan haul Kyai Ageng Gribig yang dihadirinya kali ini, untuk meminta keberkahan dan karomah dari Kyai Ageng Gribig, dan juga bagian dari merawat tradisi turun temurun di kawasan Jatinom Klaten untuk mengenang dan meneruskan perjuangan Kyai Ageng Gribig yang hidup pada zaman Sultan Agung Hanyokro Kusumo Mataram.
"Beliau dikenal dengan seorang Wali Besar pada zamannya yang konsisten berdakwah dengan penuh kelembutan, ramah namun tegas serta efektif menyentuh hati masyarakat,†ucapnya.
Di hadapan para santri dan juga jemaah oro-oro Ya Qowwiyu, Jatinom, Klaten, Airlangga menuturkan selama dua tahun Indonesia dilanda pandemi, dan menyebabkan stagnasi ekonomi, yang berpengaruh pada seluruh lini kehidupan masyarakat.
"Saat ini, geliat ekonomi perlahan mulai pulih sehingga perlu terus didorong agar pemulihan ekonomi masyarakat bisa lebih cepat,†katanya.
Pihaknya meminta masyarakat agar optimis dalam kehidupan, serta bangkit dari keterpurukan yang melanda dunia ini.
"Alhamdulillah, pada malam yang penuh keberkahan ini, marilah kita bersama untuk optimis mengatasi semua berbagai cobaan dan tekanan yang dihadapi bangsa Indonesia. Berkat sholawat dan syafaat Rasulullah SAW, insyallah bangsa Indonesia bisa selamat dan husnul khatimah,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: